Tangani Banjir, Pemkot Bima Peroleh Dukungan Bank Dunia dan JICA Jepang

  • DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN STATISTIK
  • Rabu, 07 Desember 2022

Permasalahan Banjir di Kota Bima menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bima, untuk penanganan banjir, Kota Bima memperoleh dukungan anggaran dari Nuvret Bank Dunia sebesar Rp. 400 Milyar yang akan dikucurkan secara bertahap selama 5 tahun kedepan.

Dukungan dari Nuvret Bank Dunia tersebut untuk penanganan drainase perkotaan, pembuatan cekdam, kolam retensi/resapan, termasuk normalisasi sungai, selain dari program JICA Jepang.

Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE melalui Kepala Bappeda dan Litbang Kota Bima H. Fakhrunrazi menyampaikan, penanganan banjir Kota Bima didukung oleh berbagai pihak, selain anggaran JICA Jepang sebesar Rp 230 miliar, juga ada dukungan Nuvret Bank Dunia sebesar Rp. 400 Milyar, dan dukungan program dari Yayasan Islam Relief.

"Tahun 2023 mendatang, Pemerintah Kota Bima didukung anggaran dari Nuvret Bank Dunia senilai Rp 400 miliar, yang secara bertahap dikucurkan selama 5 tahun,” ujar H. Fakhrunrazi.

Kepala Bappeda membeberkan, anggaran dari Nuvret Bank Dunia diprioritaskan untuk 5 program, salah satunya penanganan drainase perkotaan. Walaupun sudah ada penataan drainase di Kota Bima, tinggal dilakukan pendalaman dan perluasan yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahap. Katanya.

Tahap pertama, akan digarap drainase mulai Taman Ria Kota Bima sampai ke barat, kemudian dari Kelurahan Santi sampai ke wilayah barat.

H. Fakhrunrazi menambahkan, selama 5 tahun kedepan, Nuvret Bank Dunia tidak saja menangani drainase perkotaan yang menjadi simpul persoalan drainase di Kota Bima, tetapi juga akan melanjutkan normalisasi sungai dan penguatan tebing di Jatiwangi dan Jatibaru yang tidak ditangani oleh JICA Jepang.

"Selain drainase perkotaan, juga akan dilakukan pembuatan cekdam, kolam resapan/retensi, termasuk saluran drainase disekitar kuburan Cina di Kelurahan Dara, semua itu ditangani oleh Nuvret Bank Dunia," ungkapnya.

Ia melanjutkan, selain memperoleh dukungan dari Nuvret Bank Dunia dan JICA Jepang, juga dalam rangka penanggulangan bencana banjir di sisi hulu Kota Bima, akan dikembangkan Pertanian Terintegrasi, yang sekarang dilakukan oleh Kementerian Pertanian sebagai program E-Plan.

Program E-Plan tersebut memadukan 3 aktivitas yaitu tanaman hultikultura untuk jangka pendek, penggemukan ternak untuk jangka menengah, dan penanaman pohon untuk jangka panjang, termasuk didalamnya penanaman pohon untuk pakan ternak, sehingga space itu dibagi menjadi 3. Bebernya.

"1 kelompok terdiri dari 10 orang, masing-masing mengelola 1 hektar lahan, sehingga jumlahnya 10 hektar untuk 1 kelompok, kemudian peruntukkan lahannya dibagi menjadi 3, sepertiga untuk jagung, sepertiga untuk kandang kolektif, dan sepertiga untuk tanaman tahunan," ungkap H. Fakhrunrazi.

Selain itu juga, akan dilakukan oleh Yayasan Islam Relief, pada bulan lalu telah menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Kota Bima, Islam Relief akan membuat 1 kelompok pilot project di Kota Bima yang saat ini tengah dilakukan penjajakan. Tutupnya.

Berita Terbaru OPD

Pj. Wali Kota Bima : Suksesnya Pilkada Ada di Tangan 1.526 KPPS

Pj. Wali Kota Hadiri Audiensi Bersama PT. Pertamina Terminal Fuel Bima

PJ Wali Kota Bima Mengikuti Vicon Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2024

Pemkot Bima Kembali Gelar Operasi Pasar Murah di Kelurahan Jatiwangi

Singkronkan Program Presiden Prabowo, Pj. Wali Kota Bima Pimpin Rapat Koordinasi

Pj Wali Kota Bima Gelar Audiensi Bersama Baznas dan HMI Cabang Bima